Jumat, 30 Juli 2010

Tentu bukan tanpa alasan jika pulau ini masuk dalam daftar 7 kandidat Keajaiban Dunia. Selain panoramanya yg indah, pulau inijuga sarat dengan berbagai macam satwa yang luar biasa. Dari burung kasuari, babi hutan, hingga komodo, ‘Sang Naga’ yang dari peradaban purba.
Melangkahkan kaki di pulau ini, kita diajak menikmati udara segar berbalut kesunyian. Tanaman yang menghampar, seperti bersorak-sorai menyapa dalam diam. Mungkin ini juga yang dirasakan Letnan Steyn Van Hens Broek di tahun 1910an, saat petama kali tiba di pulau yang terletak di sisi barat Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kala itu, ia datang untuk membuktikan kasak-kusuk pasukan Belanda yang mengatakan adanya hewan naga di pulau ini.
Memang untuk mencapai pulau ini, biaya yang dibutuhkan terbilangn cukup mahal. Namun, sensasi Pulau Komodo, terlebih hewan purba yang konon sudah bertahan selama ratusan tahun itu, terasa sulit untuk ditepis begitu saja.
Banyak alternatif untuk datang ke Pulau Komodo , pilihan yang banyak diminati adalah jalur melalui Kupang (NTT) ke Ende. Setelah itu naik bis kecil ke Labuhanbajo. Labuhanbajo, dikenal sebagai pintu gerbang untuk masuk ke Pulau Komodo. Sebenarnya ada alternatif jalan yang lebih mudah untuk mencapai pulau ini. Yaitu dengan Pesawat terbang dari Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali. Tapi biaya yang dibutuhkan mahal, sehingga para pelancong lebih memilih jalur yang pertama.
Disini kita bisa melihat spesies kadal raksasa yang katanya terbesar di dunia ini, dari jarak dekat, tak hanya melihat bentuknya yang khas, dengan panjang rata-rata 3 meter dan berat 150 kg lebih, tapi juga aktivitas komodo yang (Varamus komodoensis) yang berkesan misterius. Jika beruntun, kita bisa melihat bagaimana komodo berburu mangsa, seperti rusa atau babi hutan. Binatang ini memiliki gigitan maut yang konon racun di ludahnya mampu melumpuhkan calon mangsanya. Setelah digigit, mangsanya akan terluka beberapa hari dan mati. Komodo yang setia mengikuti kemudian mulai menyantapnya.
Namun di saat tertentu, kita hanya bisa melihat mereka berjemur di jalan dan savana. Sumber di Taman Nasional Komoda mengatakan, saat ini jumlah spesies komodo di pulau ini mencapai 4000 ekor. Katanya, ancaman terbesar bagi komodo adalah justru polah manusia. Gara2 suka berburu rusa, jatah makanan komodo jadi terusik.
Komodo dikenal sebagai hewan karnivora dan scavenger (hewan pemakan bangkai). Uniknya, binatang ini hanya bisa ditemui si Taman Nasional Komodo yanng meliputi kepulauan Flore (Pulau Komodo, Rinca, Padar, Gili Motang, Owadi , dan Samiin). Komodo juga dikenak sebagai hewan yang memiliki penciuman tajam. Bila kita datang ke pulau ini pada bulan Juni-Juli, kita bisa melihat komodo kawin. Karena itu musim kawin komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyim[an banyak kekayaan alam flora. Seperti kayu sepang, pohon nitak, dan masih banyak lagi. Berbekal catatan ini, Departemen Kebudayaan dan Paiwisata RI siap berjuang agar Taman Nasional Pulau Komoda bisa masuk dalam 7 Keajaiban Dunia kategori taman nasional.
Mengutip New7Wonder.com, ratusan negara telah menominasikan daerah2 tujuan wisata andalannya agar bisa menduduki posisi 7 kategori keajaiban dunia. Dan hingga pertengahan February 2009 lalu, Taman Nasional Komodo berada di Peringkat 13 di kategori kelompok E atau forest / nasional park / nature reserves versi New7Wonder Foundation.
Uniknya, fenomena ini mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Di internet misalnya, beredar email dukungan pada Pulau Komodo agar terpilih sebagai salah satu 7 Keajaiban Dunia. Atau Mei 2009 mendatang, Dwiki Dharmawan dengan orkestra bersiap menggelar World Peace Orchestra sebagai dukungan Pulau Komodo. 

0 komentar:

Posting Komentar